( Aku Luar...........Aku Dalam.........Aku Terdalam )
Wahai saudara saudaraku, sadarlah
hentikanlah perdebatan dan segera alihkan pandangan mu dari luar kedalam
dirimu, Adakah sesuatu yang bernilai tinggi disana ?
Bila kamu masih saja tergoda dan
terangsang oleh sesuatu yang berada diluar diri (..............*) berarti
kamu masih saja berkeliling dunia mencari mutiara, jika masih saja demikian
keadaan mu ( berkeliling dunia mencari mutiara) padahal didalam diri mu ada
permata, Sungguh belum sadarkah kamu ...?
Permata didalam dirimu itu adalah yang suci, dialah yang sempurna adanya,
kesucian nya / keadaan suci nya yang harus kita sikapi selama hayat masih
dikandung badan
Bila kita masih
terpengaruh dengan hal hal diluar diri yaitu banyak mengahafal ayat ayat,
Lalu dengan ayat ayat itu kita gunakan untuk menghukumi orang lain atau untuk
saling mempertahankan pendapat, Ayat ayat tersebut sama dengan kita
gunakan untuk membenarkan ketidak sadaran kita, perbuatan kita, dimanakah letak
benarnya ? Mau mencari benang merah nya ? kenapa tidak benang hijau
, kuning, putih, Hitam atau lainnya .... ???
Bukan benang merah nya tapi batasan
benar nya, yaitu terletak pada penyikapan kesucian / keadaan suci dari yang
membaca ayat ayat suci tersebut, bukan dari banyak nya hapalan ayat ayat nya.
Ketahuilah bahwa “ Aku dalam “ tidak tersentuh /
terpengaruh oleh kimiawi, aku dalam adalah kelembutan ( lapisan kesadaran
mental / emosianal ) atau bawah sadar,
Sedangkan Supra sadar
kita Dialah yang Halus dan lembut yang tidak terkena oleh kimiawi, Dialah
yang disebut kesadaran tinggi, oleh sebab itulah kebenaran firmannya (Al Quran
) harus disampaikan dengan kehalusan dan kelembutan
pada tatanan lapisan
kesadaran Aku dalam berada pada lapisan kesadaran
mental / emosional atau “ kesadaran Insani “
yang berhubungan dengan suara hati Nurani
Mereka yang sudah menyadari ketidak sadaran nya selama ini ( membuat
tidak nyaman, merugikan orang lain, ingkar janji dlsb ) itu pertanda
bahwa orang tersebut dapat mengakses kelembutan yang didalam ( aku
dalam )
Namun kebanyakan proses nya suka
terhenti sampai disitu, kalau hanya menyadari kesalahannya saja, ini
tidak cukup tapi harus disertai dengan merubah nya walaupun hanya sedikit demi
sedikit
Dan
bagi mereka yang masih berada dilapisan khewani ( aku luar )
yang sudah dapat mengakses kelembutan dirinya sering mengalami kesulitan untuk
melakukan perbaikan / perubahan, Hal ini tidak lain disebabkan oleh kemauan dan
tekad yang masih lemah dalam dirinya, Lemah nya tekad dan kemauan
tersebut disebabkan karena dia terlalu mengikuti instink khewaninya
Namun bagi mereka yang kemauan dan tekad nya kuat , Instink khewaninya tersebut
dapat dikendalikannya dengan mudah saja sehingga proses mengenal / pertemuannya
dengan aku yang dalam akan dapat terlaksana
Ketahuilah bahwa aku luar itu hanya mengenal kekerasan
dan kekasaran, sebaliknya Aku dalam hanya mengenal kelembutan
dan kehalusan
Aku luar itu lah yang mengalami
kematian, Masing masing anasir sempurnanya harus kembali keasal nya lagi yaitu,
api ke api, air ke air, tanah ke tanah, angin ke angin
Bagi mereka yang belum sadar akan selalu terjebak dalam ketidak sadaran dalam
melakukan tindakan pengulangan baik itu kekerasan dan kekasarandll,
mereka yang sudah sepenuhnya menyadari akan dirinya / kemanusiaan nya
( insani ) akan segera melakukan penyikapan / tindakan untuk
memperbaiki dirinya dengan rasa senang tanpa paksaan ataupun terpaksa
Mereka yang sudah sepenuhnya sadar
maka tindakan pengulangan atas kesadaran rendahnya ( instink
khewani / aku luar )akan terasa membosankan bahkan bisa sampai menjenuhkan
dirinya
Kekerasan dan kekasaran terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain
tidak akan dilakukan oleh mereka yang sudah sepenuhnya sadar, Mereka yang
sudah sadar sepenuhnya tidak lagi terangsang
dan tergoda oleh kenangan dimasa lalu, dan
pun harapan dimasa yang akan datang karena mereka
sudah hidup di kekinian sehingga sudah dapat
mengendalikan dirinya.....***)
To be continue.........part 10
*).....: penyusun
0009@Rs
To be
continue...............0010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar